Thursday

Pentingnya Makanan Halal Bagi Muslim

0

Islam datang ketika umat manusia memandang makanan dan minuman dari dua sudut pandang ekstremm. Pertama, sebagian manusia menempatkannya hanya sebagai kebutuhan hidup yang diperlukan untuk kepentingan nafsu hayawaniyah (kebinatangan) dengan mengkonsumsinya secara berlebihan. Kedua, justru ditempatkan sebaliknya, yaitu ditinggalkan sama sekali dengan melakukan puasa sehari-semalam penuh (Jawa: ngebleng) dengan maksud-maksud tertentu.

Al-Qur'an sebagai pedoaman utama umat Islam mengajarkan kepada umat manusia pada umumnya dengan menempatkan makan dan minum pada tataran kebutuhan yang proporsional, yaitu dengan tetap dilakukan setiap hari untuk mempertahankan hidup, namun harus pula tetap dalam kerangka semangat spiritualisme.
Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:
Hai kalian umat manusia, makanlah dari apa yang ada di bumi ini secara halal dan baik. Dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia adalah musuh yang nyata bagi kalian. (QS. 2:168)

Apabila kita cermati secara mendalam, ayat tersebut dengan jelas memberikan tekanan pada pentingnya manusia mengkonsumsi makanan yang halal dan thayyib (bergizi). Kemudian ditutup dengan pertingatan agar manusia tidak mengikuti jejak langkah setan yang sudah dipastikan akan menjerumuskan pada lembah kesesatan.

Makanan halal yang disebut ayat tersebut menyiratkan sebuah makna akan pentingnya semangat spiritualisme dalam memperoleh dan mengkonsumsi makanan. Halal berarti sesuatu yang dibolehkan oleh Allah berdasarkan suatu prinsip yang sesuai dengan sunnah-Nya. Makanan yang kita makan harus jelas asal-usul dan jenisnya.

Sedangkan tentang peringatan untuk tidak mengikuti langkah-langkah setan dalam masalah ini sudah pasti menyangkut kerangka nilai, bahwa manusia dilarang mengumbar hawa nafsunya. Manusia dengan potensi yang dimiliki sebagai makhluk yang ingin selalu berbuat dosa, diperingatkan oleh Allah agar tetap berhati-hati dalam memperoleh rezeki dan mengkonsumsinya.

Dalam ayat lain Allah menghubungkan kehalalan pangan (makanan dan minuman) dengan soal kemenangan, bahwa orang-orang kafir telah putus asa mengalahkan agamamu (Muhammad) dengan kesempurnaan ajaran Islam sebagai suatu agama.
"Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, oleh sebab itu Kamu sekalian takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku (Allah)." (QS: 5:3)

Jadi, halalnya pangan dapat kita mengerti sebagai suatu masalah yang sangat pokok dan fundamental untuk kehidupan umat Islam.

Sedemikian mendasarnya masalah kehalalan ini, hingga Allah mengaitkan masalah tersebut dengan perintah perang, yaitu:
"Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari akhir dan mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan rasul-Nya." (QS. 9:29)

Perintah Allah sangat tegas untuk memerangi mereka yang tidak beriman kepada Allah, hari kemudian dan kepada mereka yang tidak mengharamkan terhadap apa yang biasa-biasa saja terhadap kelompok orang yang menghalalkan sesuatu yang diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tetapi suatu perintah perang! "pergilah". Perintah tersebut haruslah dilaksanakan dengan komando yang siap tempur, sebagaimana halnya kita menyiapkan dalam medan peperangan.

Bahkan dalam sebuah hadis dengan secara gamblang Rasulullah mewajibkan umat Islam untuk selalu mencar kehidupan halal, agar hidupnya selalu dalam lindungan Allah SWT. Rasulullah bersabda dalam hadis berikut ini :
Dari Ibnu Mas'ud berkata, bahwasannya Nabi SAW bersabda, "Mencari barang halal itu fardhu (wajib) atas setiap muslim". (Al-Hadist)

0 comments:

Post a Comment

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com