Tibalah saat petnghabisan dunia, matahari, gunung, lautan, langit, dan bumi semuanya berguncang. Segala yang kita saksikan di bumi, habis dan berakhir. Alam semesta adalah makhluk yang terwujud atas sebab-musabab. Di dalamnya terdapat kekuatan-kekuatan dan sebab-sebab bagi manusia yang diberikan kepada mereka jika mereka mengambilnya.
Inilah kehidupan dunia. Ada sebab-sebab yang apabila manusia mengambilnya akan diberikan kepada mereka, sebagaimana telah kami jelaskan. Akan tetapi, keberadaan sebab-musabab ini telah habis dan segala sesuatunya hancur pada hari kiamat. Karena di sana ada perpindahan menuju kehidupan lain yang tidak ada sebab-musabab, tetapi setiap sesuatu datang langsung dari yang memberikan sebab, yaitu Allah SWT. Enkau lihat Allah SWT. menentukan janji hari kiamat yang tidak diketahui oleh seorang pun, sebagai rahmat dari-Nya. Akan tetapi, Ia memberikan kita tanda-tanda kiamat dengan apa yang telah Rasulullah SAW. menceritakan bahwa hari kiamat secara umum adalah ketidaksempurnaan timbangan moralitas dalam semesta alam, yaitu timbangan Yang ada dalam pedoman Allah SWT. dan keharusan menghukumi kehidupan manusia untuk memperbaiki semesta.
Kemudian, kita temukan keleluasaan-keleluasaan yang dibiarkan. Orang-orang berbangga diri karena melakukan perbuatan yang Allah murkai.. Engkau jumpai kebijakan dipertentangkan di antara manusia. Jika engkau tunaikan amanah, mereka menuduhmu bodoh dan tidak tahu pengetahuan karena semesta keseluruhannya berjalan atas ketidakadaan amanah. Lalu, manusia memperoleh harta benda haram, bersuka ria sambil berkacak pinggang. Ia berlaku kikir terhadap orang yang berada di sekelilingnya. Ia tidak memberikan gaji kepada pegawai yang sudah menjadi haknya, dan juga mengabaikan hak pekerjaan para petani. Ia juga mencerca orang-orang yang ingin menggunakan karunia Allah SWT. dalam bentuk kekuasaan dan harta untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dan teraniaya.
Sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah kebenaran yang disia-siakan oleh manusia dan hawa nafsu menjadi sesuatu yang tidak ditakuti. Orang munafik berada pada tingkat tertinggi dalam hal derajat duniawi. Adapun orang yang memiliki ide dan kreativitas, tidak seorang pun yang menolehnya, sehingga banyak orang yang memberikan sesuatu kepada yang bukan ahlinya. Maksudnya, tugas-tugas dan jabatan-jabatan diserahkan bukkan atas dasar kapabilitas atau kecakapan dan kemahirannya, tetapi atas dasar hawa nafsu pribadi. Kedekatan atau keterjauhan dengan para praktisi pemegang keputusan, pada kondisi itu, menjadikan kecakapan sudah tidak ada lagi nilainya. Lalu, menisbahkan sesuatu bukan pada ahlinya. Akhirnya kita temukan manusia yang mengaku telah berbuat padahal mereka sama sekali belum atau tidak berbuat. Ada manusia yang memosisikan dirinya sebagai orang yang paling solid dan kuat di semesta alam yang semuanya dapat tunduk pada kehendak dan keinginannya. Engkau temukan orang yang berkata "Telah berakhir masa agama dan mulai dengan masa ilmu pengetahuan."
Sumber Buku Rahasia Hari Kiamat, karya Prof. DR. Mutawalli Sya'rafi yang merupakan terjemahan dari buku berbahasa Arab yang berjudul Yaum Al-Qiyamah.
0 comments:
Post a Comment