Pernahkah anda mendengar yang namanya tanaman inggu (Ruta angustifolia). Tanaman tersebut memang bukan tanaman asli pribumi. Ia datang dari Eropa Selatan dan Afrika Utara, negara leluhurnya. Tidak diketahui siapa yang pertama kali membawa ke Indonesia dan kapan? Yang pasti ia sudah lama ada di Indonesia terlebih bagi penduduk yang bermukim di dataran tinggi.
Buktinya, ia di Indonesia ia memiliki beberapa nama daerah. Di Sumatera dinamai aruda, Jawa Tengah (godong minggu), Makasar (aruda busu), dan Jawa Barat (inggu). Dan dari sekian nama itu, bukan nama melayunya (aruda) yang populer tetapi malah inggu.
Aruda yang juga digunakan sebagai obat kampung di Malaysia, tergolong tanaman berupa semak atau setengah belukar yang bisa tumbuh setinggi 1,5 meter. Daunya kecil-kecil rapat berwarna hijau keabu-abuan dan menyebar bau tajam. Percabangannya rapat dengan tajuk penuh daun. Inggu mudah diperbanyak dengan stek. Sayang, bunganya yang lumayan cantik itu cuma berkenaan menampakkan diri jika ia ditanam di datarn tinggi (1.000 dpl).
Kandungannya
Tanaman dari keluarga Rutaceae ini mengandung antara lain minyak (oleum rutae). Sifat minyak yang baunya tidak sedap ini mudah menguap dan agak beracun jika dipakai berlebihan. Bahkan pemakaian dalam takaran tinggi ia bisa menggugurkan kandungan.
Selain itu ia juga mengandung glikosid (rutin) yang mengandung amat berkhasiat menambah daya tahan pembuluh rambut daan lazim pula digunakan untuk mengibati penyakit pemmbuluh halus yang lemah dan menembus cairan darah. Produk yang diperdagangkan farmasi adalah venoruton dalam bentuk kapsul. Lebih dari itu ia juga mengandung zat penghilang rasa.
0 comments:
Post a Comment