1. Menyadari.
Orang akan tetap mempertahankan diri meskipun salah,
apabila dirinya tidak sadar bahwa kesalahan itu memang benar-benar salah. Teori manajemen menjelaskan, perubahan harus diawali dengan proses kesadaran membuat indentifikasi tentang apa/bagian mana yang kamu inginkan untuk diubah dan mengapa perubahan tersebut kamu inginkan. Dalam hal ini perlu kamu ingat bahwa kesadaran tersebut harus menyatakan keinginan bukan ketakutan. Jika ini yang terjaadi maka yang ketahui seseorang hanyalah bagaimana menghindari kegagalan, bukan meraih kesuksesan.
2. Mengganti.
Apa yang telah kamu sadari untuk di ubah itulah yang harus kamu ganti. Begitu kamu menyadari adanya godaan untuk menggunakan kebenaran sendiri, segera kamu ganti dengan lawannya. Teknik lain adalah dengan cara challenging (menantang) bahwa kamu melawan bentuk keyakinan, pemikiran, dan perasaan yang kamu yakini salah. Teknik lain lagi adalah membuat affirmasi secara berulang-ulang (baca : metode dzikir) ketika kesadaran muncul saat dialog-diri berlangsung. Ketiga teknik tersebut dapat mempertebal kualitas, apa yang sering disebut 'the moment of truth' atau 'criticak accident' dimana kamu memiliki 'personal picture' yang lebih jelas seperti yang kamu inginkan atau cara pendekatan yang lebih gamblang bagaimana mengubah diri.
3. Introspeksi.
Di sini yang kamu lakukan adalah membuat penilaian apa yang sudah diraih dan apalagi yang perlu untuk dilakukan. Kalau praktek yang kamu rekam sejelas perbedaan antara orang buta yang mandiri dan orang normal yang tidak mandiri, pikiran kamu bisa langsung paham. Memang diperlukan pengakuan yang jujur untuk berani mengatakan kitalah yang menjadi penyebab 'nasib' kamu hari ini.
0 comments:
Post a Comment