Banyak cinta yang datang tak terduga. Hal ini menunjukkan bahwa jatuh cinta tak kenal waktu dan tempat. Setiap orang memiliki kenangan dan tempat tertentu saat jatuh cinta. Jatuh cinta bisa dirumah, sekolah, jalan, kampus, pengajian dan lain-lain. Perbedaan ini menyebabkan jatuh cinta setiap orang berbeda. Namun, ada banyak juga yang memiliki kesamaaan. Berbagai proses jatuh cinta ini dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pandangan pertama.
Proses ini merupakan proses yang paling banyak dialami, sasaran dari pandangan ini umumnya wajah. Dari pandangan inilah akan muncul rasa cinta yang tertanam dalam hati. Semula tidak disadari bahwa itu cinta. Lambat-laun dapat dimengerti bahwa ada ketertarikan pada seseorang. Dari ketertarikan ini akhirnya mencari informasi tentang si dia sebagai pendekatan.
2. Persahabatan.
Ada istilah tak kenal maka tak sayang dan tak sayang maka tak cinta. Banyak yang Jatuh cinta berawal dari persahabatan. Proses jatuh cinta model ini jelas bukan dari pandangan mata melainkan dari proses pengenalan kepribadian. Bisa jadi si dia biasa-biasa saja, namun setelah lama berteman, ada kepribadian atau tingkah laku si dia yang sangat berkenan di hati. Banyak yang mengalami proses jatuh cinta seperti ini. Proses ini dialami umumnya oleh para pelajar, mahasiswa, aktivis organisasi, atau pegawai.
3. Prestasi.
Prosese ini tergolong langka karena mereka yang berprestasi biasanya sedikit dibandingkan dengan peserta atau murid yang lainnya. Yang berprestasi biasanya (terkesan) cantik dengan sendirinnya dan berwibawa. Tak heran, laki-laki atau wanita yang berprestasi biasanya menjadi incaran. Apalagi jikka dikaitkan dengan kebanggaan individu, memiliki pasangan yang berprestasi merupakan kebanggaan yang tersendiri.
4. Peran pihak ketiga.
Proses ini umumnya dialami oleh mereka yang tidak pandai bergaul atau kurang bisa berinteraksi dengan lawan jenis. Ada juga yang karena dominannya orang tua dalam memilihkan jodoh untuk anaknya. Pihak ketiga yang dimaksud selain orang tua adalah saudara atau teman dekat. Dia mau saja mencintai dia karena didorong oleh usia atau keseganan pada orang tua. Proses cintanya tentu saja tidak murni dari diri sendiri, namun lebih baik daripada terlalu lama menyendiri.
5. Peran media.
Media yang dimaksud adalah email, internet dan televisi. Banyak yang bermula dari korespondensi secara intensif. Kemudian jumpa di darat dan akhirnya sepakat untuk saling mencintai hingga jenjang pernikahan. Era modern ini proses cinta melalui internet yaitu lewat chatting seperti biasa. Dari kegiatan inilah akhirnya membuahkan simpati keduaa belah pihak untuk saling mencintai.
6. Kesadaran untuk berjuang bersama.
Proses cinta model ini dialami oleh para aktivis islam militan. Masalah kecantikan fisik biasanya tidak jadi ukuran.namun, kesamaan persepsi dalam perjuangan itulah yang melandasi cinta mereka. Medan perjuangan cukup berat, akan lebih ringan jika dilakukan berdua dalm kerangka rumah tangga.
7. Karena faktor tak terduga.
Awalnya si A tidak memiliki hubungan dalam arti cinta walaupun sudah lama berkawan dengan seorang wanita sebut saja si B. Namun ada kehadian tragis yang mendorong dia harus mencintainya, umpamanya ada kasus tabrakan. Si B tertabrak, pas didepan si A. Dengan reflek si A menolong dia dan membawanya ke rumah sakit serta menengoknya dengan setia, akhirnya muncul rasa ingin memiliki (jatuh cinta). Ada juga yang karena pergaulan kelewat batas akhirnya terjerumus pada perzinaan padahal sebelumnya tidak ada proses jatuh cinta. Karena si wanita hamil, maka si laki-laki menikahinya.
0 comments:
Post a Comment